PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
A. Prinsip Pengembangan Multimedia
Pembelajaran
Multimedia dapat digunakan dalam
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penerimaan pengetahuan oleh pembelajar
lebih baik. Namun, baik di sini belum tentu efektif. Pada konteks belajar,
penggunaan multimedia sudah diteliti oleh beberapa pakar. Salah satu pakar
tersebut adalah Richard E. Mayer.
Richard E. Mayer merumuskan beberapa metode
instruksional untuk multimedia. Metode instruksional didefinisikan sebagai cara
menyajikan sebuah pelajaran, seperti misalnya antara menggunakan narasi bicara
atau teks tercetak pada sebuah animasi. Metode instruksional tidak mengubah isi
dari pelajaran tersebut, dengan kata lain cakupan materi tetap sama. Metode
instruksional Mayer dituangkan dalam dua belas prinsip merancang multimedia
untuk pembelajaran. Kedua belas prinsip tersebut dikelompokkan menjadi tiga
menurut tujuan utama perancangan multimedia, yaitu (1) mengurangi proses
kognitif yang berlebihan dan tidak berhubungan dengan materi (extraneous); (2)
mengelola proses kognitif yang inti (essential); dan (3) mengembangkan proses generatif.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam pengembangan media pembelajaran meliputi: prinsip kesiapan dan motivasi,
penggunaan alat pemusat perhatian, pengulangan, partisipasi aktif peserta
didik, dan umpan balik (Abdul Gafur, 2007: 20-22).
Prinsip kesiapan dan motivasi menekankan
bahwa kesiapan dan motivasi peserta didik untuk menerima informasi pembelajaran
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Kesiapan peserta
didik mencakup kesiapan pengetahuan prasyarat, kesiapan mental, dan kesiapan
fisik. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan atau mengikuti kegiatan
belajar. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
peserta didik (Abdul Gafur, 2007: 20).
Penggunaan alat pemusat perhatian dalam
media pembelajaran dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik untuk
fokus terhadap materi pelajaran. Hal ini membantu konsentrasi peserta didik
dalam memahami isi pelajaran sehingga penguasaan mereka menjadi lebih baik.
Informasi atau keterampilan baru jarang
sekali dapat dikuasai secara maksimal hanya dengan satu kali proses belajar.
Agar penguasaan terhadap informasi atau keterampilan baru tersebut dapat lebih
optimal, maka perlu dilakukan bebrapa kali pengulangan. Prinsip pengulangan ini
harus diperhatikan dalam mengembangkan media pembelajaran.
Proses belajar mengajar akan lebih berhasil
manakala terjadi interaksi dua arah antara pengajar dan peserta didik.
Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
dan penguasaan materi pelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran yang
digunakan hendaknya mampu menimbulkan keterlibatan peserta didik secara aktif
(interaktif) dalam proses belajar
Umpan balik yang diberikan oleh pengajar
secara tepat dapat menjadi pendorong bagi peserta didik untuk selalu
meningkatkan prestasinya. Untuk itu, pengajar harus memberikan respon umpan
balik secara berkala terhadap kemajuan belajar peserta didik (Abdul Gafur,
2007: 20).
Prinsip-prinsip tersebut di atas dapat
diakomodasi dalam sebuah media pembelajaran berupa multimedia pembelajaran
interaktif dan web pembelajaran
B. Prinsip-Prinsip Multimedia untuk
Pembelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi
belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas
belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia?
Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat
diterapkan di Pembelajaran.
12 Prinsip Merancang Multimedia
Pembelajaran, yaitu :
1) Prinsip
Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar dan
kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti
wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik,
audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang
harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
2) Prinsip
Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan
berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar (or sodarenye nyang
laen seperti video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks
tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan
menjadi sesuatu yang terpisah.
3) Prinsip
Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan
bergantian atau setelahnya. Nah, ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan
atau animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara
bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan
terpisah atau tidak terkait satu sama lain. Begitu kata Mayer.
4) Prinsip
Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak
digunakan. Nah, ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang media
mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik
tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer,
hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan
apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5) Prinsip
Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih
baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula
dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
6) Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar
(redundan). Sama dengan
prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan
gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
7) Prinsip
Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau
kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang
lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-kata lugas dan enak
daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang
komunikatif dan sedikit ber-style.
8) Prinsip
Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat
mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi,
game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu tidak selalu linier alias urut
satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain.
Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat
mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih
manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik.
Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang
komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin
tinggi.
9) Prinsip
Sinyal (cue, highlight, ..)
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang
disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk
menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest).
Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai
isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
10) Prinsip
Perbedaan Individu
9 prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi
mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka yang
memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki
modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
11) Prinsip
Praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk
belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar
dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
12)
Pengandaian
Menjelaskan materi dengan audio
meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi,
daripada dari animasi dan teks pada layar.
Kesimpulannya penggunaan multimedia (kombinasi
antara teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara
efektif untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar
1. bagaimana cara kita sebagai guru memilih suatu bahan dalam pembuatan multimedia pembelajaran sehingga dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi peserta didik untuk fokus terhadap materi pelajaran!
2. bagaimana cara kita sebagai guru dapat menjelaskan materi menggunakan multimedia yang telah kita buat secara singkat padat dan rinci sehingga pembelajaran dapat diterima secara menyeluruh terhadap peserta didik!
3. berdasarkan 12 prinsip dalam merancang multimedia pembelajaran, manakah yang paling penting menurut anda dalam merancang suatu multimedia dan manakah yang tidak terlalu penting jelaskan menurut pendapat anda!
4. sebutkan kelemahan dan kelebihan tentang mutimedia berbasis komputer?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan kedua
BalasHapusPembelajaran berbasis multimedia mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan papan tulis dan kapur. Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan hampir semua unsur-unsur indra. Penggunaan multimedia dapat mempermudah siswa dalam belajar, juga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan multimedia akan sangat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana dengan motivasi yang meningkat maka prestasipun akan dapat diraih dengan lebih optimal. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga akan mengenalkan sedini mungkin pada siswa akan teknologi.
Menurut Mayer Secara keseluruhan, multimedia terdiri dari tiga level yaitu :
1. Level teknis, yaitu multimedia berkaitan dengan alat-alat teknis ; alat-alat ini dapat diartikan sebagai wahana yang meliputi tanda-tanda (signs).
2. Level semiotik, yaitu representasi hasil multimedia seperti teks, gambar, grafik, tabel, dll.
3. Level sensorik, yaitu yang berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk menerima tanda (signs).
Dengan memanfaatkan ketiga level di atas diharapkan kita dapat mengoptimalkan multimedia dan mendapatkan efektifitas pemanfaatan multimedia pada proses pembelajaran.
baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 3 berdasarkan 12 prinsip dalam merancang multimedia pembelajaran, manakah yang paling penting menurut anda dalam merancang suatu multimedia dan manakah yang tidak terlalu penting jelaskan menurut pendapat anda!
BalasHapusjawabannya adalah menurut saya tidak ada prinsip yang penting dan prinsip yang tidak terlalu penting dalam pembuatan media karena semua prinsip yang telah dijelaskan ditas semua nya penting dalam pembuatan media dan akan membantu kita dalam membuat media yang akan kita gunakan.
Jawaban permasalahan no. 3 :
BalasHapusCara kita sebagai guru memilih suatu bahan dalam pembuatan multimedia pembelajaran sehingga dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi peserta didik :
Topik menarik bagi siswa
Materi dalam media penting bagi siswa
Relevan dengan kurikulum yang berlaku
Materinya autentik dan faktual
Fakta atau konsepnya benar
Format sistematis dan logis
Objektif berorientasi kepada kebutuhan siswa
Narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat kualitas
Bahasa, ilustrasi, simbol komunikatif
Sudah teruji daya dukungnya
Dengan memperhatikan cara-cara diatas tentu saja peserta didik akan fokus belajar
Saya akan membantu menjawab permasalahan no 4
BalasHapusKelebihannya:
– Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu.
– Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai kebutuhan khusus siswa.
– Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
– Komuter dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi. hal ini karena tersedianya animasi grafik warna dan musik dalam komputer sehingga dapat menambah realisme.
– Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajara siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
– Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc video tape dan lain-lain
Kekurangannya:
– Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah) namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
– Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
– Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.